Halo sobat, kali ini saya akan menjelaskan tentang perubahan makna
di dalam bahasa Indonesia. Kata-kata yang ada di dalam bahasa Indonesia dapat
mengalami perubahan atau pergeseran makna. Perubahan makna kata itu sendiri
adalah makna dari sebuah kata atau sekumpulan makna yang mengalami perubahan
atau pergeseran akibat beberapa faktor, diantaranya….
1.) Faktor Kebetulan
Maksudnya, sebuah kata bisa berubah karena kata tersebut bermakna samar
samara tau ambigu, maka jika digabung dengan kata-kata lain akan dengan mudah
berubah maknanya.
Contoh,kata “manis”, kata ini jika digabungkan dengan kata-kata
yang berhubungan dengan makanan atau minuman akan bermakna bahwa makanan atau
minuman itu berasa manis, akan tetapi jika dihubungkan dengan seseorang
perempuan maka akan berubah menjadi cantik.
2.) Faktor Perkembangan Zaman
Seiring berkembangan zaman, sebuah kata juga bisa ikut berkembang
ataupun berubah maknanya.
Contoh, kata “Jawara” pada zaman dahulu kata “jawara” berarti
panggilan untuk seorang pendekar, atau orang yang kuat, maupun orang yang
berkuasa, kini kata “jawara” berubah maknanya sebagai orang yang menang dalam
sebuah perlombaan
3.) Faktor Tabu
Kaena suatu kata memiliki makna tabu bagi sebagian adat atau
orang, maka kata tersebut berubah menyesuaikan adat di mana kata tersebut
dipakai.
Contoh, kata “kencing” dianggap tidak sopan, maka kata tersebut
diganti dengan “buang air kecil”
4.) Faktor Polysemy
Faktor ini akibat dari kata
itu sendiri, kata kata bermakna ganda akan sering mengalami perubahan makna.
Contoh, Kata “Lempung yang
berarti liat, mudah dibentuk, rapuh dan lemah bergeser menjadi mudah patah atau
tidak berguna.
Macam-macam pergeseran makna
Ada 6 Jenis pergeseran makna di dalam
bahasa Indonesia, diantaranya adalah sebagai berikut…..
1.Generalisasi (perluasan)
Generalisasi adalah kata-kata yang maknanya mengalami pergeseran
menjadi lebih luas disbanding dengan makna sebelumnya.
Contoh, “berlayar” makna kata berlayar adalah melaut dengan perahu
yang memiliki layar, pada saat ini kata “berlayar” menjadi semua kegiatan
melaut meskipun tidak menggunakan perahu layar.
2.Spesialisasi (menyempit)
Berkebalikan dengan generaisasi, kata-kata yang mengalami
spesialisasi maknanya berarti makna kata itu menjadi menyempit.
Contoh. Kata “pembantu” pada zaman dulu kata pembantu merupakan
maksud dari sebutan untuk setiap orang yang meringankan beban setiap orang,
tapi sekarang pembantu hanya urusan tentang oranng yang membantu urusan rumah
tangga.
3.Ameliorasi (membaik)
Kata-kata yang mengalami ameliosasi adalah kata kata yang
mengalami perubahan makna menjadi membaik atau menjadi lebih sopan dari
sebelumnya.
Contoh, kata “buta” sekarang mengalami amelliosasi menjadi Tuna
netra, yaitu orang yang mtidak bisa melihat sama sekali.
4. Peyorasi (Memburuk)
Peyorasi adalah pergeseran makna pada suatu kata yang menyebabkan kata tersebut
menjadi kurang baik atau tidak enak didengar dari kata sebelumnya.
Contoh, kata “istri” yang mengalami
peyorasi menjadi bini, yaitu pasangan suami atau ibu dari anak-anak.
5. Sinestesia (Pertukaran Makna)
Kata-kata yang mengalami sinestesia mengalami pertukaran makna dalam hal tanggapan indera akan makna tersebut, seperti kata yang biasa diterima oleh telinga bisa diterima oleh mata dan seterusnya.
Contoh, Kata “Indah” yang sejatinya hanya bisa dirasakan oleh indera penglihatan yang berarti bagus, kini bisa juga diterima oleh indera pendengaran yang berarti merdu.
Kedua ada makna kata "manis" ,kata manis yang lazimnya bisa diterima oleh indera perasa mengalami
sinestesia sehingga bisa dirasakan oleh mata yang berarti cantik atau menawan.
Contoh: Gadis yang memakai baju biru itu manis sekali.
6. Asosiasi (Persamaan Makna)
Asosiasi adalah perubahan makna kata yang terjadi karena persamaan sifat. Asosiasi disebabkan oleh adanya perbedaan penggunaan kata pada suatu masyarakat.
Contoh,Makna kata “kursi” yang berarti tempat duduk mengalami asosiasi yang berarti
kedudukan, jabatan atau pangkat.
kedua ada makna kata "Parasit"
Kata parasit yang berarti makhluk hidup kecil mengalami asosiasi menjadi
orang-orang yang merugikan orang lain.
Contoh: Aku baru sadar bahwa selama ini dia adalah parasite yang menganggu kehidupanku dan keluargaku.
Contoh: Aku baru sadar bahwa selama ini dia adalah parasite yang menganggu kehidupanku dan keluargaku.
Nah, semoga bermanfaat.....
0 comments:
Post a Comment